Universitas Trisakti Berperan Aktif dalam Asia-Africa Roundtable 2025 untuk Penguatan Kolaborasi Inovasi Global University of Mpumalanga, Afrika Selatan


Universitas Trisakti kembali menunjukkan komitmennya dalam penguatan kolaborasi riset internasional melalui partisipasinya dalam UNIIC Africa-Asia Roundtable Discussion 2025, yang diselenggarakan pada 12–13 Februari 2025 di Tfokomala Hotel and Conference Centre, University of Mpumalanga (UMP), Afrika Selatan. Kegiatan ini dihadiri oleh 100 delegasi dari 43 universitas/ organisasi yang berasal dari 11 negara. Forum ini merupakan salah satu kegiatan utama dari University Incubator and Innovation Consortium (UNIIC), sebuah konsorsium kolaboratif yang diprakarsai oleh Asia Pacific University (APU) Malaysia, bersama Universitas Trisakti dan sejumlah universitas mitra dari kawasan Asia dan Afrika. Sebagai salah satu co-initiator dari konsorsium ini, Universitas Trisakti memainkan peran kunci dalam membentuk arah kebijakan dan strategi kerja sama lintas negara di bidang riset, kewirausahaan, dan pengembangan teknologi.

Dalam kegiatan ini, Universitas Trisakti diwakili oleh Rektor, Wakil Rektor I, dan Kepala Pusat Pengembangan Inkubator Bisnis. Kehadiran mereka mencerminkan posisi strategis Trisakti sebagai penggerak utama konsorsium, sekaligus sebagai representasi Indonesia dalam forum penguatan ekosistem inovasi di Global South. Forum ini menghadirkan berbagai sesi panel yang membahas pentingnya kerja sama antara universitas di Afrika dan Asia dalam menghadapi tantangan perbedaan budaya, ekonomi, dan kebijakan regional. Selain itu, dibahas pula model riset kolaboratif dan strategi pendanaannya, pengembangan kebijakan lintas negara untuk mendorong kemajuan ilmiah dan teknologi, hingga rancangan platform pencocokan mitra riset dan startup berbasis kecerdasan buatan (AI).

Puncak dari kegiatan ini adalah penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara 11 universitas dari 5 negara anggota UNIIC, yang memperkuat fondasi kerja sama jangka panjang dalam bidang riset, inovasi, dan inkubasi bisnis lintas kawasan. Dalam rangka memperluas dampak kolaboratif ini, UNIIC juga meluncurkan dua inisiatif utama: pertama, penyusunan Laporan Teknis Bersama oleh UMP dan APU yang merangkum panduan kolaborasi lintas negara; dan kedua, pengembangan AI-enabled Matching Platform oleh APU dan Cambodia Institute of Technology (CIT), yang memungkinkan pencocokan otomatis antara mitra riset, startup, dan pendanaan di antara anggota konsorsium. Kedua inisiatif ini akan secara resmi diluncurkan dalam kegiatan Hackfest 2025 yang akan diselenggarakan di India.

Rektor Universitas Trisakti, Prof. Dr. Kadarsah Suryadi, dalam pernyataannya menyampaikan bahwa Universitas Trisakti bangga menjadi bagian dari tim penggagas UNIIC sejak awal dan akan terus berkontribusi dalam menciptakan ruang kolaborasi yang berdampak nyata. Menurutnya, inisiatif bersama ini bukan sekadar forum diskusi, tetapi merupakan gerakan kolektif untuk masa depan pendidikan tinggi yang lebih adaptif dan berdaya saing global. Partisipasi aktif Universitas Trisakti juga mencerminkan penerapan pendekatan penta helix, yang menggabungkan peran akademisi, pemerintah, dunia usaha, komunitas, dan media untuk membangun ekosistem inovasi berkelanjutan.

Melalui keterlibatan dalam Asia-Africa Roundtable 2025 ini, Universitas Trisakti tidak hanya menegaskan eksistensinya di panggung internasional, tetapi juga menunjukkan kepemimpinannya sebagai salah satu motor penggerak kolaborasi riset dan inovasi lintas kawasan yang akan membentuk masa depan Global South.



Source link

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top